Generasi Milenial dan Gaya Komunikasi di Era Revolusi Industri 4.0

Era digital kini memang luar biasa. Banyak hal yang berubah. Tidak hanya perihal bagaimana mendapatkan informasi dan berita.

Sekarang saya perhatikan, pola komunikasi juga mulai berubah. Tidak sama dengan dulu sebelum menjamurnya telepon pintar dan media sosial. 

Dulu, tatkala orang-orang sedang duduk berkelompok, komunikasi begitu mencair. Satu sama lain saling berbagi cerita. Ketika satu orang berbicara atau bercerita, maka yang lainnya ikut menyimak. Suasananya seru. Masih dalam nuansa kebersamaan. Tidak ada hal lain yang datang mengganggu.

Kini, ketika orang-orang sedang duduk berkelompok, semua sibuk dengan ponsel-nya masing-masing. Mungkin ada beberapa yang tidak seperti itu. Tapi, sejauh yang saya perhatikan dan amati, semuanya sibuk dengan telepon pintar dan dunia mayanya masing-masing.

Catatan sederhana yang tengah Anda baca sekarang adalah sebuah catatan ringan setelah saya memperhatikan orang-orang yang duduk di sekitar saya. Ada beberapa kelompok. Semuanya saya perhatikan begitu asyik dengan media sosialnya masing-masing.

masukkan script iklan disini

Fokus mereka terpusat di Android-nya masing-masing. Sibuk dengan kehidupan mayanya. Nyaris tak ada suara saling sapa di antara mereka yang duduk itu. Sesekali ada suara ketawa yang terdengar. Itu pun disebabkan oleh sesuatu hal yang dilihat atau dibacanya di dunia maya. Entah apa itu.

Baru setelah bosan dengan media sosial dan dunia mayanya masing-masing, orang-orang saling tegur apa. Meskipun kadang beberapa saat kemudian, fokusnya kembali lagi ke ponsel-nya.

Begitulah. Pola komunikasi kini dan dulu begitu berbeda. Jika dulu model komunikasinya masih di seputar dunia nyata, maka kini fokusnya terpecah. Sekarang, model komunikasinya bahkan didominasi di ruang maya.

Entah apa lagi yang akan terjadi tatkala ada temuan-temuan baru selanjutnya. Di era digital ini saja sudah banyak yang berubah. Mungkin kelak akan ada kejutan dan hal baru terjadi yang sebelumnya tak pernah kita bayangkan. Semoga saja tidak membuat kehidupan manusia semakin individual, dan melupakan kehidupan sosial yang semula indah. []

Wallahu a'lam.